Rabu, 18 Maret 2009

Bangau bluwok (Mycterea cinerea) di Teluk Lamong

Kamis 20 Maret 2008, aku dan mas Pioel mengerjakan Analisa Vegetasi mangrove di kawasan teluk Lamong Surabaya, yang meliputi pulau Galang, muara kali Sememi, Branjangan, Greges, dan kali Anakan. Selain analisa vegetasi mangrove, kami juga melakukan inventarisasi avifauna di kawasan ini.

Berangkat jam 08.00 WIB dari Keputih, sampai lokasi sekitar jam 09.00 WIB. Sekitar setengah jam kemudian kami baru mulai menaiki perahu dari kali Lamong Gresik menuju lokasi pertama, muara kali Sememi. Lokasi ini sulit dijangkau lewat darat sehingga diputuskan lewat jalur air. Sekitar 20 menit menyusuri kali Lamong, akhirnya terlihat pulau Galang yang terletak tepat di muara sungai. Sambil melewatinya, kami melakukan pengamatan dan tercatat jenis-jenis burung yang didominasi famili Ardeidae seperti Egretta garzetta, Butorides striata, Ardea purpurea dan Nycticorax nycticorax. Dengan jarak kurang lebih 1,5 km dari pulau Galang, tampak muara kali Sememi.



Sepanjang pantai menuju Sememi masih terdapat vegetasi mangrove meskipun tidak terlalu tebal, namun setidaknya masih dapat meredam gelombang yang menghantam garis pantai. Kurang lebih 100 meter dari muara kami berdua memicingkan mata, di tajuk Sonneratia sp. terdapat 3 ekor burung yang sedang bertengger. Satu ekor sudah tidak asing lagi (Egretta sp.) sedangkan dua ekor yang lain jarang sekali kami temui, perahu kami dekatkan ke tepian pantai. Setelah jarak kami cukup dekat, baru kami bisa mengamati lebih detail jenis tersebut, field guide (MacKinnon, red.) kami buka dan kami coba mengidentifikasi tenyata jenis tersebut adalah Bangau Bluwok alias Milky stork alias Mycteria cinerea. Setelah kami yakin bahwa memang benar bahwa jenis tersebut adalah Bangau bluwok, kami keluarkan kamera digital yang kami bawa, dan kami dokumentasikan temuan kami tersebut.



Satu hal yang membuat kagum, bahwa jenis ini ternyata masih bisa ditemui di pantai Surabaya di Teluk Lamong dengan kondisi yang sudah memprihatinkan, mengingat jenis ini populasinya terbatas hanya diperkirakan sekitar 5.500 ekor di seluruh dunia dan sebagian besar (5.000 individu) berada di Indonesia, dari jumlah tersebut hanya 400 individu yang terdapat di jawa sedangkan sisanya di kalimantan. Sebaran jenis ini meliputi negara-negara di Asia Tenggara khususnya yang pernah tercatat di Indonesia, Malaysia, Kamboja, Thailand, dan Vietnam (iucnredlist.org).



Teluk Lamong sebenarnya merupakan habitat yang sesuai, burung ini tersebar di Indonesia dan Malaysia pada habitat yang berbatasan dengan mangrove, pada perairan dengan salinitas rendah. Umumnya mencari makan dihamparan lumpur daerah intertidal, rawa air tawar, kolam ikan, dan persawahan



Menurut IUCN, jenis ini dikategorikan dalam status Vulnerable (Vu) yang berarti rentan/ beresiko tinggi mengalami kepunahan. (ekho/pecuk)



This entry was posted on Wednesday, June 4th, 2008 at 7:05 am and is filed under Burung dilindungi. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar:

 
purwokerto satria. Design by Wpthemedesigner. Converted To Blogger Template By Anshul Tested by Blogger Templates.